Showing posts with label Teknik Sipil. Show all posts
Showing posts with label Teknik Sipil. Show all posts

Friday, December 5, 2014

Pengenalan Pengelolaan Tata Air: Water Gate dan Drainase # 1

Secara umum pengelolaan tata air bertujuan untuk mengatur air di lahan yang akan dikelola dengan mengatur ketinggian tertentu muka air tanah di area tersebut.

Pembuangan air dari lokasi harus di kelola dengan sistem tata air yang tepat. Tanpa adanya pengelolaan tata air yang tepat akan berdampak negatif pada area atau lahan yang akan digunakan. Tanpa adanya pengelolaan tata air yang tepat juga akan berdampak pada lingkungkan disekeliling area lahan yang di kelolanya.

Pertama, yang harus dilakukan adalah dengan melakukan survey topografi agar kontur dari lahan tersebut dapat diketahui sehingga dalam mendesain kanal sebagai sarana drainase dapat dilakukan dengan tepat. Pengumpulan data curah hujan tahunan, observasi cuasa, pasang surut baik ketinggian pasang ataupun lama waktu pasang dan surut, yang semakin banyak data terkumpul akan semakin baik dan tepat dalam merencakanan banjir rencana.

Kedua, kemudian dilakukan penyelidikan tanah guna mengetahui jenis dan lapisan tanahnya, juga untuk mengetahui, jika area tersebut gambut, berapa ketebalan gambutnya, apakah masuk dalam kategori gambut dangkal ataupun gambut dalam. Jika gambut dalam maka zona tata air untuk melindungi air didalam gambut dalam tetap dipertahankan.

Ketiga, mendesain kanal drainase seperti kanal primer, sekunder atau tersier, arah air mengalir, debit air, permeabilitas dari tanah tersebut, berdasarkan kemiringan atau kontur dari lahan tersebut dan beberapa komponen lain yang perlu menjadi pertimbangan. Juga di desain jaringan kanal kanal tersebut yang kemudian akan di alirkan kemana yang tentunya berdasarkan hasil survey dari topografi dan penyelidikan tanah tersebut.

Keempat, mendesain jenis, jumlah pintu air di posisi kanal tempat buangan air berdasarkan kebutuhan air yang akan dialirkan keluar dengan parameter dasar perhitungan adalah debit air, volume air, waktu dan tinggi pasang. Selain itu, jika kanal dipergunakan sebagai sarana transportasi maka ada beberapa modifikasi pintu air atau overflow yang dapat dilalui oleh perahu motor kecil dan sejenisnya.

Berikut ini contoh jaringan kanal dan lokasi titik buang:
Picture 1 Jaringan Kanal dan Outlet


Picture 2. TIdal gates/Watergate




Picture 3. Googling - Water/Tidal Gates - Pintu air

Dengan adanya perencanaan dalam pengelolaan tata air, seperti untuk mengeringkan lahan guna pembangunan perumahan, pabrik dan lain sebagainya maka akan didapat daya dukung tanah yang meningkat dari CBR berkisar 0 akan dapat meningkat menjadi CBR 4% dan lebih, yang menjadi dasar dalam meningkatkan daya dukung tanah yang diharapkan sesuai dengan desain kriteria, seperti perlakuan stabilisasi tanah atau juga perbaikan tanah.

Semoga bermanfaat. [Wahyu Prizuardi]


Tuesday, November 25, 2014

Pengenalan: Fungsi Drainase Pada Tanah Lunak

Pada suatu daerah lahan basah atau wetland, pada umunya ditemukan karakteristik tanah lunak dengan lapisan tanah terdiri dari tanah liat lempung, berwarna coklat dan tanah sedimentasi, berwarna abu abu gelap, selain itu di beberapa daerah ditemukan lapisan gambut yang tingkat kedalaman gambutnya bervariasi.

Ketinggian muka air tanah di lahan basah atau wetland tersebut pada umumnya, muka air tanah sudah didapati pada kedalaman berkisar 0.5 meter s/d 1.5 meter dan secara geografis, di daerah sekilingnya umumnya ditemukan sungai, anak sungai dan juga berbatasan dengan laut.
 
Kekuatan daya dukung tanah yang didapat umunya hanya berkisar 0.3% - 1% atau dibawah 4%. Hal ini sangat berat bagi tanah untuk mendukung beban konstruksi diatasnya dan kedalaman tanah keraspun pada umumnya sangat dalam, lebih dari 80 meter untuk dibeberapa daerah, yang oleh karenanya dalam pembuatan fondasi, sangatlah berat jika digunakan tiang pancang yang sangat dalam. Dalam hal ini, salah satu solusi jika fondasi menggunakan tiang pancang adalah dengan bantuan atau mengandalkan friksi yang kedalamannya sangat bervariasi.
 
Untuk mendirikan suatu bangunan dengan beban beat pada tanah lunak, seperti bangunan lebih dari 2 lantai, banguntan utilitas sepert generator, main boiler dan lain sebagainya, yang harus dilakukan sebelum menerapkan metoda perbaikan atau stabilisasi tanah, terlebih dahulu dibuatkan kanal kanal yang berfungsi untuk mengeluarkan air.
 
Fungsi Drainase
Dengan adanya pemubuatan drainase, maka penurunan muka air tanah akan turun dengan drastis, dan peningkatan daya dukung juga akan meningkat dengan tajam.
Adapun fungsi dari drainase adalah:
  • Untuk mengurangi kelebihan air di suatu kawasan atau lahan.
  • Pengendalian air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah yang tergenang/banjir.
  • Menurunkan muka air tanah sehingga daya dukung tanah meningkat.
  • Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada
  • Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tida terjadi banjir.
  • Sarana transportasi air.
Berikut ini ilustrasi penurunan air tanah:
. 

Ilustrasi 1. Pengaruh Kanal pada penurunan muka air tanah
 
Dampak negatif dari penurunan air tanah adalah terjadinya settlement atau subsidence, terjadi penurunan elevasi tanah dan ini dapat berimplikasi pada elevasi tanah dasar terhadap elevasi bangunan yang harus dicapai.
Kecepatan Penurunan Muka Air Tanah
Kecepatan penurunan muka air tanah tergantung kepada
  • Dimensi kanal
  • Pra Pembebanan/pre loading
  • Sistem jaringan kanal
  • Derajat kemiringan atau elevasi lahan sampai titik buang
  • Luas petak drainase
  • Jenis tanah dan tingakt porositasnya
  • Tinggi pasang surut
  • Durasi pasang dan surut
  • Intesitas curah hujan
Kesimpulan
Pembangunan drainase dengan perencanaan dan implementasi yang matang dan benar akan sangat berpengaruh kepada peningkatan daya dukung tanah dan dengan adanya metoda yang tepat dalam merencanakan jaringan kanal maka akan mempercepat proses pembuangan air di area tersebut.
Harus diperhatikan pula bahwa dengan banyak nya air yang terbuang dari area tersebut maka penurunan tanah atau settlement akan terjadi dengan perbedaan elevasi yang cukup besar pula.
Perlakuan terhadap lahan basah dengan membuat jaringan drainase harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan tanah ataupun stabilisasi tanah. [Wahyu Prizuardi]