Pembuangan air dari lokasi harus di kelola dengan sistem tata air yang tepat. Tanpa adanya pengelolaan tata air yang tepat akan berdampak negatif pada area atau lahan yang akan digunakan. Tanpa adanya pengelolaan tata air yang tepat juga akan berdampak pada lingkungkan disekeliling area lahan yang di kelolanya.
Pertama, yang harus dilakukan adalah dengan melakukan survey topografi agar kontur dari lahan tersebut dapat diketahui sehingga dalam mendesain kanal sebagai sarana drainase dapat dilakukan dengan tepat. Pengumpulan data curah hujan tahunan, observasi cuasa, pasang surut baik ketinggian pasang ataupun lama waktu pasang dan surut, yang semakin banyak data terkumpul akan semakin baik dan tepat dalam merencakanan banjir rencana.
Kedua, kemudian dilakukan penyelidikan tanah guna mengetahui jenis dan lapisan tanahnya, juga untuk mengetahui, jika area tersebut gambut, berapa ketebalan gambutnya, apakah masuk dalam kategori gambut dangkal ataupun gambut dalam. Jika gambut dalam maka zona tata air untuk melindungi air didalam gambut dalam tetap dipertahankan.
Ketiga, mendesain kanal drainase seperti kanal primer, sekunder atau tersier, arah air mengalir, debit air, permeabilitas dari tanah tersebut, berdasarkan kemiringan atau kontur dari lahan tersebut dan beberapa komponen lain yang perlu menjadi pertimbangan. Juga di desain jaringan kanal kanal tersebut yang kemudian akan di alirkan kemana yang tentunya berdasarkan hasil survey dari topografi dan penyelidikan tanah tersebut.
Keempat, mendesain jenis, jumlah pintu air di posisi kanal tempat buangan air berdasarkan kebutuhan air yang akan dialirkan keluar dengan parameter dasar perhitungan adalah debit air, volume air, waktu dan tinggi pasang. Selain itu, jika kanal dipergunakan sebagai sarana transportasi maka ada beberapa modifikasi pintu air atau overflow yang dapat dilalui oleh perahu motor kecil dan sejenisnya.
Berikut ini contoh jaringan kanal dan lokasi titik buang:
Picture 1 Jaringan Kanal dan Outlet
Picture 2. TIdal gates/Watergate
Picture 3. Googling - Water/Tidal Gates - Pintu air
Dengan adanya perencanaan dalam pengelolaan tata air, seperti untuk mengeringkan lahan guna pembangunan perumahan, pabrik dan lain sebagainya maka akan didapat daya dukung tanah yang meningkat dari CBR berkisar 0 akan dapat meningkat menjadi CBR 4% dan lebih, yang menjadi dasar dalam meningkatkan daya dukung tanah yang diharapkan sesuai dengan desain kriteria, seperti perlakuan stabilisasi tanah atau juga perbaikan tanah.
Semoga bermanfaat. [Wahyu Prizuardi]