Pada masa sekarang ini, konsep niat seringkali di abaikan atau dilupakan, Allah SWT melalui rasulNya yang sangat amanah ini mengajarkan kepada manusia bahwa semua tindakan dilakukan berdasarkan niatnya. Dengan niat, tercermin baik buruknya niat tersebut, lebih terkontrol, menjadi lebih terukur, lebih fokus dan insya Allah dengan niat baik tersebut melahirkan kemauan dan usaha yang optimal dalam meraihnya.
Salah satu keindahan islam yang sangat fundamental adalah peranan NIAT yang selalu menjadi landasan utama bukan hanya pada saat melaksanakan ritual ibadah melainkan tercemin dalam kehidupan sehari hari, koridor bagi segala amalan/tindakan. Sholat di mulai dengan niat, puasa dimulai dengan niat dan seterusnya. Hal ini pula, karena Allah SWT Maha Mengetahui, maka keterlibatan, korelasi antara niat dan amalan menjadi standar dalam menilai amalan baik/buruk manusia selama di dunia.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya setiap perbuatan itu harus diawali dengan niat, dan sesungguhnya setiap perbuatan bergantung pada yang diniatkan." (HR. Bukhori dan Muslim)
Niat tidak dapat dimanipulasi, karena sangat jujur, sedangkan tujuan yang dikemukakan dari perbuatan/amalan manusia sangat mudah disembunyikan dan di pelintir atau dimanupulasi. Mengetahui dan memahami niat seseorang bukanlah hak orang lain, melainkan hak dari yg punya niat dan haknya Allah SWT semata.
Dalam kehidupan sehari-hari niat yang benar dapat mempengaruhi suatu perkara mubah menjadi suatu ibadah. Misalnya orang yang niat makan agar memperoleh kekuatan untuk melaksanakan ibadah dan orang yang istirahat setelah seharian bekerja lalu niat tidur agar diesok hari dapat melaksanakan sholat shubuh.
Syarat dari konsekuensi niat adalah melaksanakannya dengan amalan nyata, misalnya orang yang mencari ilmu dan komitmen didalamnya, maka niatnya tersebut adalah bagaimana mendapatkan ilmu tersebut dengan mengamalkan dan memahaminya, jika tidak melaksanakan hal itu dengan perilaku nyata dan penuh ketekunan, maka niat mencari ilmu tersebut sia-sia. Dan juga perilaku lainnya dapat disandarkan dengan niat mendapat ridlo dari Allah.
Jika niat itu diterapkan pada tempatnya, maka pasti akan di ridhoi olehNya, dan dampak yang didapat dari baiknya dan kuatnya niat tersebut untuk diri sendiri adalah terhindar dari sifat sombong, sifat ego sehingga akan selalu tawa'du, suhud dan sabar dalam proses pencapaiannya.
Jika melihat biografi orang orang yang sukses, semuanya pasti di mulai dengan niat baik dan untuk kemasalahatan ummat, contohnya: Google, para founder nya berniat untuk membantu dan memudahkan orang orang yang mencari informasi denga cepat dan tepat, demikian pulan dengan Thomas A Edison, Einstein, founder Facebook, ataupun Apple, Microsoft, Al Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Batutah, Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi, Ibnu Haitham, Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan, Ibnu Ishak Al-Kindi, Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani, Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi, Abu Mansyur Almaturiddi, Ibnu Rushd, Abu Raihan Al-Biruni, Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi dan lain lain. Oleh karenanya, kiat sukses dalam hidup adalah niatkan untuk kemasalahatan umat, untuk Islam yang kemudian dijabarkan dalam tindakan yang nyata, kuat dan tepat dari niat tersebut yang insya Allah akan di ridhoi olehNya.
Oleh karena makna niat itu sangat penting dan menjadi landasan Islam, maka seharusnya dalam setiap tindakan harus selalu me-review niat kita dan selalu memperbaiki niat kita. Dan yang utama lainnya adalah, jika akan melakukan sesuatu baik itu utk berbisnis, bekerja. studi, mendidik, mengasuh dan lain sebagainya, sebaiknya diniatkan untuk Islam, membantu masyarakat, memelihara alam dan lain sebagainya, bukan untuk kepentingan diri sendiri semata dan muslim bukan hanya bermanfaat bagi muslim saja, tetapi bagi non muslim dan alam semesta.
Mereka mereka tersebut mempunyai visi yang sangat jelas dengan niat utk kemashalatan umat sehingga membangun kemauan yang sangat kuat, oleh karenanya, siapapun dan apapun agama mereka tersebut, niat dari mereka tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Oleh karenanya mari kita bercermin, setiap tindakan kita apakah dilandaskan pada niat baik?, dan Allah SWT Maha Mengetahui, dan segala tindakan perbuatan, sebesar zarrah sekalipun akan diperhitungkan kelak pada pengadilan Akbar di padang mashar kelak. QS 99: 7-8:
" Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya "
" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula "
Mari kita bersama, berjuang dalam kebaikan dan memberikan dampak positif bahwa Islam memberikan rahmat bagi seluruh alam.
Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
Wassalam
No comments:
Post a Comment