Baru baru ini terulang di kembali penerbitan kartun yg menghina Rasulullah SAW, sangat sistematis dengan timing yang tepat, sehingga mendapat dukungan dan simpati dunia, padahal kejadian sebelumnya adalah kasus yg berbeda (kejadian penembakan kantor penerbitan di perancis - lihat note).
Tidak lelah-lelahnya mereka mencari celah untuk menghina Rasulullah SAW, sementara disisi Islam, Islam sangat menghormati dan memuliakan Rasul, nabi serta dilarang untuk mencela agama lain. Itulah toleransi yg sangat tinggi dari Islam, yang banyak dari pihak lain menuntut agar lebih toleran, sekalipun nabi Muhammad dihina. Standard ganda mereka terapkan. Al Quran, di surah Al Humazah, jelas dikatakan mereka yg suka mengolok olok (agama) Akan diletakkan di dalam neraka huthamah.
Rasulullah pernah berdoa saat beliau dihujani batu saat beliau berdakwah di Thaif:
Ya Allah, kepada-Mu juga aku mengadu kelemahan kekuatanku, kekurangan daya upayaku dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai Yang paling Pengasih diantara para pengasih, Engkau adalah Rabb orang-orang yang lemah dan Engkaulah Rabb-ku kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai urusanku ? asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli, sebab sungguh teramat luas afiat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dari cahaya wajahMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahan-Mu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho.
Itulah karakter dan kepribadian Rasulullah SAW yg sangat mulia, yang sudah tentu sebagai muslim yg demikian cinta terhadap budi luhur Rasulullah SAW Akan tidak akan rela jika nabi kami di hina. Coba barang kan jika terjadi sebaliknya?
Bagi kami, Muslim, sudah sangat jelas, bagiku agama ku Dan bagimu agamamu. Toleransi yg sangat luar biasa yg diajarkan oleh Allah SWT melalui rasulNya.
Semoga kejadian tercela yg mereka lakukan tersebut tidak terulang kembali.
Note:
http://www.hidayatullah.com/artikel/opini/read/2015/01/20/36946/menerka-tangan-gaib-di-balik-serangan-pada-charlie-hebdo-1.html#.VL3J5Yo-bIU
Note:
Kalau kita lihat, insiden serangan terhadap kantor Charlie Hebdo sebenarnya memperlihatkan lebih banyak karateristik ” false flag operation” (operasi rekayasa). Kita meyakini serangan terhadap kantor majalah satir itu dilakukan oleh penyerang profesional dan berdisiplin tinggi, yang lazimnya terkait dengan pasukan khusus yang sangat terlatih; sementara tersangka yang dituduhkan, diduga, dan dibunuh, lebih tampak tidak profesional dan tidak terlatih.
Jadi peristiwa dalam serangan ini menampakkan dua pelaku yang berbeda. Boleh jadi serangan itu dilakukan oleh manusia lain yang sangat profesional dan terlatih, tetapi kemudian lepas bebas. Sedang yang ditangkap dan dibunuh sekadar kambing hitam yang tidak tahu apa pun yang terjadi.
Apakah kita masih percaya bahwa pihak Muslim yang melakukannya? Seorang pengamat, Dr Paul Craig Robert menjelaskan, jika penyerangnya kelompok Muslim, mereka akan bersedia mati saat melakukan sesuatu serangan; tetapi dua profesional yang menyerang Charlie Hebdo berusaha melarikan diri dan mereka berhasil. Lebih hebat lagi identitas “penyerang atau kemudian dikatakan sebagai teroris” diketahui melalui identitas pribadi yang tercecer di dalam mobil saat digunakan melarikan diri.
Tindakan identitas pribadi yang tercecer ini tidak konsisten dengan tingkat profesionalisme serangan yang dilancarkannya. Ia mengingatkan kepada alibi paspor yang ditemukan tidak musnah secara ajaib (!) dalam reruntuhan dua menara WTC saat serangan 11 September 2001. Temuan itu yang kemudian dipakai untuk mengungkap identitas penyerang 9/11. ....
http://www.hidayatullah.com/artikel/opini/read/2015/01/20/36946/menerka-tangan-gaib-di-balik-serangan-pada-charlie-hebdo-1.html#.VL3J5Yo-bIU
No comments:
Post a Comment