Sunday, September 16, 2012

Prihatin dengan Film yang Menghujat Islam - "Innocence of Muslim"


Rasulullah SAW memiliki akhlaq yang sangat mulia dan berkepribadian luhur, tercermin dengan doa beliau saat berda’wah dan ditentang dengan sangat keras di Thaif:
Ya Allah, kepada-Mu juga aku mengadu kelemahan kekuatanku, kekurangan daya upayaku dan kehinaanku di hadapan manusia.  Wahai Yang paling Pengasih diantara para pengasih, Engkau adalah Rabb orang-orang yang lemah dan Engkaulah Rabb-ku kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai urusanku ? asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli, sebab sungguh teramat luas afiat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dari cahaya wajahMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahan-Mu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho.
Dalam benak timbul pertanyaan, mengapa mereka selalu memusuhi Islam?, mengapa selalu saja terjadi penghinaan dan fitnah terhadap  agama Islam, terhadap Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam, terjadi pembakaran  dan penghinaan terhadap Al Qur'an, bahkan  terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apak yang terjadi  dengan hati  dan pikiran mereka yang berbuat tersebut? Apakah mereka tersebut tidak pernah introspeksi diri?
Banyak kasus telah terjadi terkait dengan penghinaan terhadap agama Islam, Rasulullah SAW bahkan ada pula yang memalsukan al Qur'an. Dan yang terakhir ini adalah film yang sangat melukai muslim, melecehkan dan menghina nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam yang dimuliakan oleh muslim yaitu "Innocence of Muslim", sangat disayangkan mengapa mereka itu melakukan penghinaan tersebut.
Jika melihat kembali kepada sejarah, Islam adalah agama yang damai dan tegas (bukan keras) terhadap kemungkaran  dan ketidak adilan yang terjadi terhadap siapapun tanpa pengecualian. Salah satu contohnya, sewaktu Yerusalem berada dalam lindungan Islam, tidak ada satupun muslim dan pemerintah Islam yang melakukan penghinaan atau pengrusakan terhadap gereja, sinagog (tempat ibadah orang Yahudi) termasuk pemeluk agama tersebut, tidak ada pertumpahan darah, bahkan Amirul Mukminin, Umar r.a, melakukan perjanjian damai antara umat beragama disana, dan hal tersebut diikuti oleh seluruh penduduk Palestina. Gereja, Sinagog tetap berdiri berdampingan dengan Masjid al Aqsa tanpa ada "clash" yang terjadi sedikitpun, bahkan sampai sekarang, tetapi sebaliknya? Apa yang mereka lakukan (Israel dan anteknya)? Sungguh menggiriskan hati.
Saat ini, segala tindakan negatif tentang agama Islam banyak "diarahkan" dan di "blow up" oleh sekelompok orang yang  anti islam dengan tujuan untuk menyudutkan Islam, menanamkan dalam pikiran setiap muslim menjadi tidak percaya diri, terpecah belah dan lain sebagainya. Padahal jika ada perilaku seorang muslim yang tidak baik kemudian dianggap bahwa itu adalah ajaran Islam. Padahal yang kita ketahui pula bahwa tidak ada ajaran Islam yang negatif. Ajaran Islam sangat bersih, baik jasmani, lingkungan, hati/qalbu ataupun pikiran yang seyogyanya diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Sejatinya setiap muslim memahami bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak pernah luput mengawasi ciptaanNya, selalu mengawasi dan mengetahui segala niat, qalbu, pikiran dan perbuatan manusia dan mahluk lain tanpa terkecuali dan itu sudah pasti akan dihitung dengan tepat (surah al Zalzalah: 7-8) di "Pengadilan Akbar dan Terakhir" kelak.  Jika ada orang islam yang melakukan hal negatif, maka perilaku tersebut adalah bersifat individu/personal, bukan berasal dari ajaran agama Islam. 
Di sisi lain, kita sebagai muslim juga wajib untuk bermuhasabah, menghisab diri, selalu introspeksi diri agar dapat menjadi muslim yang baik dan taat serta berguna untuk agama, umat manusia dan alam semesta ini.
Tetapi sebaliknya, saat ini, Israel yang zalim, biadab dan penjajah tersebut, bukan hanya membuat makam palsu di sekitar masjid al Aqsa, bukan hanya  merusak masjid Al-Aqsa saja dengan membuat terowongan dibawah masjid, dengan tujuan untuk meruntuhkan masjid Al-Aqsa, tetapi juga sangat zalim dan biadab tanpa peri kemanusiaan sama sekali terhadap penduduk Palestina pada khususnya dan dunia pada umumnya, apa reaksi negara adidaya? bahkan melindungi Israel? Apakah ini adil? HAM (Hak Asasi Manusia) seperti apa yang diterapkan oleh negara adidaya? Standar Ganda.
Seandainya mereka yang menghina muslim dan agama Islam tersebut mau untuk introspeksi diri, maka mereka akan mengetahui penyebabnya. Root of the problem, atau akar permasalahan adalah terjadinya ke zaliman, ketidak adilan terhadap muslim, terhadap negara Islam dan terhadap mayoritas penduduknya  muslim. Terjadi penjajahan dan perbuatan zalim besar besaran, exploitasi terhadap alam dan penduduk yang mayoritas muslim. Seperti dapat diketahui,  apa yang mereka lakukan terhadap Palestina, Afganistan, Sudan dan negara negara lainnya, juga muslim yang ditangkap, dimana mereka diperlakukan sangat tidak manusiawi, dan dari beberapa media beberapa waktu lalu - mushaf Al Qur'an pun, maaf, diguyur dengan air seni oleh tentara penjajah tersebut di depan tawanan muslim Afganistan, padahal Islam mengajarkan untuk memperlakukan tawanan dengan baik, belum lagi kejadian kejadian lain yang sangat menggiriskan hati diluar batas nalar dan peri kemanusiaan.
Sementara itu, sejak negara adi daya mencanangkan perang melawan teroris, walaupun sebelumnya sempat mengatakan "Crusade" dalam pidatonya, di negara yang kita cintai ini seperti menjadi latah dan ikut ikutan, sering kali muslim di "cap" teroris. Pesantren di curigai sarang teroris, ulama atau tokoh agama dicurigai melatih jemaah menjadi teroris dan seterusnya dengan berbagai cara untuk mendiskreditkan Islam dan muslim, bahkan ulama pun akan di sertifikasi? Sungguh disayangkan. Apakah mereka mencoba untuk menjauhkan insan muslim untuk belajar agamanya? Mengapa mereka selalu menyudutkan Islam, Pesantren, Ulama, Tokoh Agama sama dengan "teroris"? Jadi, siapa yang sebenarnya teroris? Apa yang terjadi dengan negara Indonesia yang kita cintai ini, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, bahkan pemimpinnya juga muslim?  
Kita ketahui pula bahwa umat Islam menyadari bahwa kerukunan antar umat beragama di junjung tinggi, seperti yang tersurat dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala: "Bagimu agamamu, bagiku agamaku", mengapa mereka selalu menciderai kerukunan antar umat beragama?. Seorang muslim wajib untuk menghormati, menghargai, memuliakan bahkan mengimani nabi nabi (paling tidak 25 nabi) termasuk nabi  terakhir yaitu nabi Muhammad Rasulullah SAW. Inilah salah satu pribadi luhur dari fitrah setiap muslim yaitu menghormati, menghargai, memuliakan bahkan mengimani para nabi, janganlah pula mereka yang melecehkan agama Islam karena ini berimplikasi kepada kerukunan antar umat beragama. Sudah saatnya mengintrospeksi diri, jika mereka yang menghina agama Islam tersebut mau untuk mengintrospeksi diri mereka sendiri dan bertanya dengan sejujurnya kepada hati nurani, tanpa adanya justifikasi atau pembenaran pembenaran yang sering dilakukannya, mengapa melakukan penghinaan terhadap Islam? 
Manusia diberi amanah untuk memelihara dan menjaga alam semesta ini sebaik-baiknya. Bumi tempat manusia di ‘hidup’kan, dan juga alam semesta sebagai “sources” untuk kesejahteraan seluruh umat adalah anugrah yang tidak terkira. 
Keharmonisan antar manusia juga menjadi salah satu unsur utama dalam memelihara dan menjaga alam semesta, sebab seluruh manusia yang ada adalah berasal dari satu sumber. 
Sudah saatnya muslim di seluruh penjuru dunia bersatu dan kembali bersaudara, saling mengasihi, saling tolong menolong, saling bahu membahu, dengan penuh keikhlasan, tanpa ada kecurigaan satu sama lain, umat yang satu, seperti yang diajarkan oleh nabi  kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam. Sungguh indah jika setiap insan muslim bersatu padu membangun kebersaman dan kebaikan, perdamaian sertai terlibat secara langsung dalam memelihara dunia yang diamanatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. [Wahyu Prizuardi]
Wallahu a'lam bish shawab
links:

No comments:

Post a Comment