Sudah menjadi tradisi di kota kami saat itu yaitu pengajian mingguan. Selain pengajian mingguan, sering juga berkumpul bersama dengan bangsa bangsa lain seperti dari Malaysia, timur tengah, eropa timur, eropa barat, cina, taiwan, jepang, thailand, philipina, amerika latin, amerika serikat dan lain lainnya. Bertemu dan berdiskusi dengan para ulama dan ilmuwan besar dari berbagai negara di dunia. Dan subhanallah, banyak pemuda di komunitas muslim disana yang rata rata berumur dibawah 18 tahun telah menjadi hafiz/oh (hafal) al Qur'an dan beberapa diantaranya telah menjadi imam masjid shalat tarawih di tempat kami sehingga dalam sebulan kita ikut/dapat mengkatamkan al Qur'an juga. Berkumpul bersama dengan orang indonesia dan bangsa lain tersebut sangatlah indah. Sekalipun muslim dan muslimah termasuk minoritas disana, insya Allah nuansa interaksi sesama muslim sangat damai, sikap bersaudara yang sangat erat dan akrab serta saling bantu menbantu, tolong menolong dalam kebaikan, tidak memandang status sosial, tulus ikhlas.
Islam melarang seseorang atau sekelompok orang untuk rasis atau kesukuan atau terlalu bangga dengan kebangsaan / kesukuan (asobiyah) seperti yang tercantum dalam surah al Hujurat/49, sebab manusia itu sama, tidak ada bangsa atau suku yang lebih tinggi derajatnya dari suku atau bangsa lain, yang membedakan manusia hanyalah tingkat ketaqwaan kepada Allah SWT dan amalannya saja
Kembali kepada pengajian, dalam suatu momen, kami berdiskusi tentang agama dan kemudian berkembang membahas mengenai tanda tanda hari kiamat.
Pada hadis yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Bakar bin Mardawiyah dari ‘Abdullah bin Abu Aufa, berkata:
“Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan tiga malam kamu ini, apabila peristiwa itu terjadi maka ia akan diketahui oleh orang-orang yang sedang berbuat amal sunnat, dimana apabila salah seorang mereka membaca satu hizib (dari Al Qur’an) kemudian dia tidur, setelah bangun iapun membaca satu hizib lagi, kemudian ia tidur, dan ketika mereka melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak: “Ada apakah ini?”, maka mereka pun lari berlindung ke masjid-masjid dan tiba-tiba mereka melihat matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah sampai di tengah langit, iapun kembali.”
Secara jelas dikatakan bahwa “…matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya….” Yang jika diartikan secara harfiah maka itu berarti bahwa matahari terbit dari barat.
Hal yang menggelitik qalbu, bahkan sampai saat kembali ke tanah airpun, adalah selain yang memang jelas arti dari hadist tersebut berupa kiasan, apakah ada penjabaran lain yang menggambarkan keadaan sesungguhnya? Apa yang terjadi? Secara ilmu pengetahuan?. Ke ingin tahuan tersebut kemudian di endapkan.
Pada sekitar tahun 2007 kami mendapat proposal dari salah seorang scientist yang menurut pendapat kami sangat brilyan yaitu metode untuk mengetahui ukuran atau dimensi inti bumi yang belum terungkap karena memang sangat sulit dan dengan teknologi yang ada saat ini pun masih diangggap tidak mungkin. Tetapi scientist tersebut memberikan proposal metode mengukur dimensi inti bumi dengan menggunakan getaran gempa dan alat perekam gempa (seismograph) yang tersebar di seluruh dunia.
Sebuah metode yang yang sangat baik karena dengan menggunakan cara yang relatif sederhana dalam menghitungnya. Seperti kita ketahui bahwa gelombang gempa atau seismic wave berupa S wave dan P wave. Singkat kata kami setuju dan bergabung dengan para scientist diseluruh dunia yang berkontribusi untuk mendata dan menghitungnya untuk mengetahui dimensi dari inti bumi yang solid (padat) ataupun yang cair dan juga aktivitasnya.
Setelah beberapa lama mendata dan menganalisanya, baru baru ini hasil dari simulasi di komputer ataupun hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium sebenarnya diluar dugaan, karena bukan hanya mengukur dimensi dari inti bumi saja tetapi juga dapat disimulasikan apa yang terjadi dengan perputaran inti bumi tersebut.
"lho.. ini seperti yang digambarkan dalam hadist.."
Diketahui bahwa inti bumi itu bergerak berputar pada porosnya sehingga bumi ini pula bergerak berputar dan dapat dilihat dari kejadian alam bahwa matahari terbit dari timur.
Pertanyaan para ahli apakah suatu saat nanti inti bumi jika telah kehabisan energinya lalu akan berhenti berputar?....Apakah jika ada awal kemudian ada akhir?.... dan seterusnya…
Para ilmuwan pun mendata dan menganalisanya. Setelah melalui berbagai analisa dan simulasi baik dengan menggunakan analisa komputer ataupun di laboratorium, secara tidak sengaja, hasil analisa terbaru tersebut, saat ini, mengindikasikan bahwa suatu saat inti bumi akan bergerak melambat kemudian berhenti berputar dan bergerak kembali, berputar tetapi berlawanan pergerakannya dengan arah awal (reverse), dan sampai saat ini pula tidak terjawab kapan hal tersebut akan terjadi dan kapan inti bumi akan kehabisan tenaganya untuk berputar, tetapi insya Allah akan terjadi kelak, Wallahu 'alam. (calculation & simulation are available upon request).
Dari hasil simulasi tersebut, insya Allah, maka secara ilmiah sesuai dengan hadist dari Rasulullah SAW mengenai salah satu tanda tanda hari kiamat, yaitu bahwa salah satu tanda tanda hari kiamat adalah matahari terbit dari barat.
Bukan hanya itu, tetapi juga malam akan lama dan siang akan lama pula sebelum bumi ini berputar kembali tetapi berlawanan arah dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan karena bumi sempat berhenti atau melambat sebelum kembali berputar pada porosnya secara berlawanan "reverse" dan berputar kembali seperti semula.
Rasulullah SAW, sunggguh benar apa yang dikatakannya, sehingga tanpa ragu sedikitpun salah seorang sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Bakar r.a meyakini bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW itu benar adanya.
“Rasul telah beriman kepada Alqur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.” (QS. al Baqarah: 285 )
Didalam surah lain dikatakan mengenai sifat dari Rasulullah SAW: Allah berFirman: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) ” (Qs. 53 : 3-4)
Rasulullah yaitu Nabi Muhammad SAW, penutup dari para nabi dan rasul, adalah manusia yang sempurna, sangat jujur, sangat amanah, sangat istiqomah, sangat mengasihi manusia juga terhadap binatang dan mahluk lain, sangat lemah lembut terhadap kebaikan dan tegas sekali terhadap kemungkaran dan juga Rasulullah SAW adalah sumber dari Ilmu Pengetahuan. Wallahu'alam [wahyuprizuardi]
No comments:
Post a Comment