Pemanasan global memberikan dampak yang besar terhadap bumi ini. Perubahan iklim yang terjadi saat ini yang dirasakan oleh setiap manusia dibumi ini sangat terasa. Untuk itu perlu kiranya memikirkan bagaimana memelihara alam dan lingkungannya agar ikut andil dalam memegang amanah yang telah diberikan olehNya.
Salah satunya adalah bangunan/rumah hijau (ramah lingkungan) dengan mengikuti standar yang telah di tetapkan pemerintah dalam SNI tentang perumahan dan jika perlu ada inovasi yang terjangkau dan mudah baik dalam sistem operasinya maupun dalam perawatannya.
Salah satu cara dengan mempertahankan kontur lahan, tidak menggali ataupun menimbun tanah tetapi membiarkan lahan berkontur yang dengan ini memungkinkan adanya berbagai inovasi inovasi dalam perencanaan dan pembangunannya.
Perlu adanya sumur sumur resapan air hujan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah, rumput dan pepohonan dan mengurangi pekarangan yang disemen karena air tidak akan terserap kedalam tanah.
Untuk sumber energi, dapat mengkombinasikan antara sumber energi tenaga angin, surya, mikro-hidro jika memungkinkan dan juga listrik dari PLN jika ada/perlu. Ini juga membantu pemerintah dalam mengatasi krisis listrik.
Yang menjadi kendala adalah bahwa solar cell (energi tenaga surya) saat ini masih mahal dan perlu dilakukan inovasi inovasi lebih lanjut dan jika diproduksi secara masal maka harga dapat ditekan.
Perlu inovasi pada media penyimpanan energi, seperti baterei, aki dan lain sebagainya yang harganya terjangkau, murah perawatan, durabilitas tinggi serta ringan.
Inovasi lain yang diperlukan adalah kincir angin yang dapat menghasilkan listrik walaupun angin yang berhembus tidak terlalu kencang dan tidak rusak/roboh jika ada angin topan, perlu dibuat dengan perawatan mudah. Bilah atau blade didesain seoptiimal mungkin agar dapat menghasilkan energi yang optimal.
Dalam pembangunannya, perlu menggunakan bahan bahan recycle yang saat ini belum terlalu trend di Indonesia. Seperti penggunaan bata yang recycle yang saat ini masih mahal karena belum umum dipakai dan belum dibuat secara masal.
Dalam desain bangunan menggunakan sistem yang hemat pencahayaan, sirkulasi udara yang baik dan estetika yang baik sehingga dapat meminimalisir penggunaan AC, Lampu dan lain sebagainya. Termasuk juga sanitasi dan parit pembuangan yang baik dan memadai dan dengan kemiringan yang tepat agar air dapat mengalir ke tempat retensi atau tempat lain yang telah tersedia.
Air sangat berharga sehingga perlu melakukan penghematan, seperti contohnya pada saat mengambil wudhu, pergunakan air secukupnya saja. Untuk air minum dan MCK, ada baiknya menggunakan mesin pengolahan air (water treatment plant) yang layak minum paling tidak menurut standar WHO.
No comments:
Post a Comment